MELALUI TALKSHOW RADIO, PJ SEKDAKO TEBING TINGGI AJAK SELURUH ELEMEN MASYARAKAT SUKSESKAN PROGRAM GENTING

Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi terus memperkuat perannya dalam mencegah stunting demi mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045. Salah satunya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat ikut serta dalam Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).
Ajakan tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Tebing Tinggi, Muhammad Syah Irwan saat menjadi narasumber bersama Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Tebing Tinggi, Dedi Parulian Siagian, dalam acara talkshow di Radio Dis 93,5 FM, Jumat (12/9/2025).
Dalam dialog bertema “Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting Genting,” Pj. Sekdako menegaskan bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya ditangani pemerintah semata, tetapi harus melibatkan berbagai lapisan masyarakat. Program ini harus menjadi gerakan gotong royong yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari ASN, pengusaha, BUMN, BUMD, perbankan, perguruan tinggi, hingga masyarakat umum.
“Program Genting ini adalah gerakan gotong royong. Bukan hanya ASN atau OPD yang bergerak, tetapi juga pengusaha, BUMN, BUMD, perbankan, perguruan tinggi, komunitas, organisasi masyarakat, hingga perorangan. Semua harus ikut berperan agar target pencegahan stunting bisa tercapai,” ujar Pj. Sekdako.
Pj. Sekdako menambahkan, sebelumnya Pemko Tebing Tinggi sudah membentuk program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Namun, model ini masih terbatas di kalangan aparatur pemerintah.
“Ke depan, kita ingin gerakan ini lebih luas, sehingga masyarakat juga merasa terpanggil untuk membantu,” harap Pj. Sekdako.
Sementara itu, Kepala Dinas PPKB, Dedi Parulian Siagian, menjelaskan bahwa Genting merupakan bagian dari lima program Quick Win BKKBN, bersama program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gati), Sidaya untuk pemberdayaan lansia, serta aplikasi AI Super Apps tentang keluarga.
“Untuk Kota Tebing Tinggi, fokus utama kita adalah menggerakkan masyarakat agar mau menjadi orang tua asuh bagi anak-anak berisiko stunting, terutama dari keluarga dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia di bawah dua tahun,” kata Kadis PPKB.
Kadis PPKB juga mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satuan Kerja Badan Gizi Nasional di Kota Tebing Tinggi terkait alokasi program makan bergizi gratis.
"Dari sembilan dapur yang ada, sekitar 10 persen alokasi program makan bergizi gratis akan diarahkan untuk mempercepat penanganan stunting di daerah," ungkap Kadis PPKB.
Senada dengan Pj. Sekdako, Kadis PPKB juga mengatakan, kepedulian dan peran serta masyarakat sangat mempengaruhi keberhasilan program Genting dalam mewujudkan Indonesia emas 2045.
“Tanpa peran serta masyarakat, program ini tidak bisa berjalan optimal. Mari bersama kita wujudkan generasi sehat, cerdas, dan kuat menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Kadis PPKB.