LAUNCHING PROGRAM MAKAN BERGIZI GRATIS DI TANJUNG MARULAK HILIR, 183 BALITA JADI PENERIMA MANFAAT
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali diluncurkan di Kota Tebing Tinggi. Kali ini, giliran Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Kecamatan Rambutan, yang menggelar launching pendistribusian MBG bagi 183 balita penerima manfaat. Kegiatan berlangsung di Kantor Lurah Tanjung Marulak Hilir, Senin (10/11/2025), bekerja sama dengan Yayasan Bintang Ceria Indonesia dan Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) setempat.
Lurah Tanjung Marulak Hilir, Suwarni, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terlaksananya program nasional ini. Ia mengimbau para orang tua penerima manfaat agar benar-benar memanfaatkan makanan bergizi yang diberikan untuk anak-anak mereka.
“Mohon kepada ibu-ibu agar makanan bergizi ini diberikan dengan baik kepada anak-anak kita. Ini program yang sangat berharga untuk menambah gizi dan mencegah stunting,” ujar Suwarni.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung, termasuk Kepala Puskesmas Sri Padang, tim kader Posyandu, dan Kepala SPPG Tanjung Marulak Hilir, Jefri Saud Sirait, yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan program.
Menurut Suwarni, MBG untuk balita di wilayahnya menyasar anak berusia 24 hingga 59 bulan. Mekanisme pendistribusian dilakukan oleh kader Posyandu di setiap lingkungan secara langsung ke rumah penerima manfaat.
“Kami bekerja sama dengan pihak Puskesmas Sri Padang, khususnya bagian gizi, untuk memastikan makanan yang diberikan sesuai kebutuhan usia dan standar kebersihan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SPPG Tanjung Marulak Hilir Jefri Saud Sirait menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG di wilayahnya berjalan sesuai target. Ia menuturkan, sistem distribusi dilakukan dua kali dalam seminggu, yaitu setiap Senin dan Kamis.
“Hari Senin disalurkan makanan basah seperti nasi dan lauk pauk, sedangkan Selasa dan Rabu diberikan makanan kering berupa roti, susu, buah, atau ubi. Menu selalu berganti setiap minggu agar anak-anak tidak bosan,” jelas Jefri.
Ia juga menyebutkan bahwa tantangan terbesar dalam pelaksanaan program ini adalah menyesuaikan selera anak-anak yang beragam. Namun, pihaknya berupaya menjaga variasi dan kualitas menu agar tetap menarik sekaligus memenuhi standar gizi.
“Kami membuat dua tahap proses masak, jam dua dini hari dan jam lima pagi, agar makanan tetap segar dan layak konsumsi. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan beberapa UMKM lokal, seperti pembuat tahu dan roti, untuk mendukung kelancaran pasokan,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Sri Padang, Rahmayani Lubis, turut hadir dan memberikan penjelasan kepada para ibu penerima manfaat. Ia menekankan pentingnya memastikan makanan bergizi tersebut benar-benar dikonsumsi oleh anak-anak sesuai jadwal.
“Makanan ini untuk anak usia dua sampai lima tahun. Jangan diberikan kepada kakak atau anggota keluarga lain. Tujuannya agar berat badan anak meningkat dan tumbuh kembangnya optimal,” tegas Rahmayani.
Ia juga mengingatkan, apabila masih ada balita yang belum terdaftar, orang tua dapat melapor kepada kader atau langsung ke Puskesmas agar bisa segera dimasukkan dalam daftar penerima manfaat berikutnya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan bagian dari inisiatif nasional yang digagas pemerintah pusat dalam upaya memperbaiki status gizi masyarakat dan menurunkan angka stunting di Indonesia. Melalui program ini, anak-anak usia dini diharapkan dapat tumbuh sehat, aktif, dan cerdas.
